Minggu, 27 Mei 2012

Sunny (puisi)

Riuh angin dan dinginnya malam.
Seakan menyapa sunyinya hari.
Angan yang tak kunjung datang dan hasrat yang membeku.
Semua melebur menjadi satu dalam kesedihan.


Ketika daun yang kan terbang terlepas dari rantingnya dihembus angin.
Ketika itu pula embun tak nampak membasahi bunga yang berseri.
Kalau saja esok mentari kan tersenyum menghampiri.
Mungkin saja pucuk ranting akan tumbuh kembali.


Namun...kemeriahan dunia dapat menghiasi hari dengan derasnya hujan.
Aku hanya bisa bermimpi.
Agar tingginya cakrawala dan dalamnya lautan menerbitkan gelora cahaya senyum keindahan.
Sang surya kecil nan elok.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar